EKSTRAKSI BENIH
Ekstraksi benih merupakan suatu proses pemecahan biji dari tangkai ekstraksibenihai ,malai, dari kulit bijiserta daging buah tergantungjenis komoditas buah yang dilakukan untuk mengeluarkan biji dari buah/polongnya.
Tujuan ekstraksi benih adalah :
(1) Mengurangi campuran. Benih biasanya merupakan 1-5% dari
total volume buah. Pengurangan campuran dapat membantu mengurangi biaya
penyimpanan dan pengangkutan, (2) Mudah penanganannya. Benih umumnya diuji, diberi perlakuan pendahuluan dan ditanam secara individual, sehingga perlu pemisahan benih dari buahnya,
(3) Meningkatkan kemampuan penyimpanan.
Ekstraksi benih kadang kala tidak perlu dilakukan atau dilakukan sesaat sebelum penaburan benih pada kondisi kemanpuan penyimpanan benih yang tidak diekstraksi lebih baik daripada benih yang diekstraksi atau kebutuhan akan pekerja untuk proses ekstraksi sangat tinggi.
Metode ekstraksi pada buah kering merekah seperti polong, folicles,
kapsul dan kerucut dapat dilakukan melalu:
(1) Pengeringan. Pengeringan dilakukan
untuk membuka buah karena pada tipe ini, buah mudah sekali terbuka apabila
dalam kondisi kering sehingga ekstraksi mudah dilakukan. Pengeringan sebaiknya
dilakukan secara bertahap dan perlahan untuk menghindari pemanasan berlebihan,
(2) Diayak/diputar dalam drum atau
silinder. Contoh buah tipe ini adalah Pinus, Eucalyptus dan kebanyakan
Leguminoceae.
Buah kering tidak merekah seperti
Acasia nilotica dan A. Siberiana, ekstraksi dilakukan dengan cara pengeringan
dan pemukulan untuk melepas benih. Kebanyakan polong kecil yang tidak merekah
dapat dipisah dengan memukulnya, menggerusnya dalam mortar, menggulung dalam
drum, memukul atau memutar dalam silinder pengaduk/pencampur semen dengan balok
kayu keras.
Buah berserat keras seperti buah
kerucut, kapsul dan beberapa buah berkomponen kering. Tipe ini secara
morfologis mudah membuka, tetapi mekanisme membukanya memerlukan suhu tinggi.
Ekstraksi dilakukan dengan cara:
(1) Pemanasan dalam oven kemudian diputar
dalam drum,
(2) Pembakaran permukaan buah kemudian
pemutaran dalam drum. Alternatif lain apabila tidak tersedia oven, buah yang
sangat keras dapat dibuka dengan meletakkannya dalam kawat (kasa) di atas arang
membara sampai terbuka. Setelah buah membuka, segera dicelupkan ke dalam air
dan dikeringkan di bawah sinar matahari.
Buah berdaging lunak mengandung
serat tipis seperti, ekstraksi dilakukan dengan cara pengeringan, perendaman
hingga sampai jenuh dan pencucian. Buah berdaging lunak mengandung serat lunak
seperti Prunus, Ole, Ficus, ekstraksi dilakukan dengan cara: perendaman, fermentasi dan
pencucian, Perendaman hingga sampai jenuh, pencucian.
Buah lunak mengandung bahan
berserat, lunak, seperti jati putih, ekstraksi dilakukan dengan perendaman
hingga jenuh, pencucian, diamplas/digosok. Buah berdaging mengandung jalinan
serat seperti Tectona grandis, ekstraksi dilakukan dengan perendaman,
diamplas/digosok.
Benih dapat diekstraksi dari
kotoran dengan cara ekstraksi basah atau kering. Selama proses ekstraksi
kering, kotoran pertama – tama dikeringkan dan dipisah – pisah dengan memukul
perlahan – lahan dalam mortar atau semacamnya, kemudian dibersihkan menggunakan
silinder berputar dan penyaringan.
Selama ekstraksi basah, kotoran
direndam dan dicuci dalam air. Benih yang mengumpul di bagian bawah wadah kemudian
dipisahkan dengan menyaringnya di bawah aliran air. Ekstraksi basah
menghasilkan benih terbersih. Permasalahan pengumpulan benih dari kotoran
adalah bahwa kotoran seringkali berisi campuran benih dari berbagai jenis yang
akan mempersulit pemisahannya.
Semut dan rayap dapat segera
membersihkan buah dan benih bahan yang manis dengan efisien, dalam keadaan
lembab dan kering. Rayap terus menerus memakan hanya bagian buah saja dan
dengan cepat benih menjadi bersih. Namum perlu diperhatikan bahwa proses ekstraksi
oleh rayap umumnya bukan merupakan ide bagus bila dekat dengan bangunan dan
berada di dalam persemaian. Memberi makan rayap seperti itu secara tidak
langsung dapat menarik dan membantunya memperbanyak diri. Hal ini akan
menyebabkan permasalahan selanjutnya. Sedangkan untuk semut, cara ini kurang
menimbulkan masalah dan dapat digunakan untuk pembersihan akhir daging buah
tersisa yang masih melekat.
Metode Ekstraksi Benih
Mengurangi kadar air benih sampai batas aman terutama yang berada di daerah bersuhu dan kelembaban tinggi dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti.
Pengeringan benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
akan dikeringkan berasal dari banyak varietas atau bila volume
benih yang diproduksi kecil. Karung yang digunakan terbuat dari
bahan yute, sehingga dapat dilalui udara untuk proses
pengeringan.
atau kawat.
a. Pengaruh suhu yang tinggi
b. Pengeringan tidak merata
c. Kulit benih pecah-pecah.
a. Pengaruh suhu yang tinggi
b. Pengeringan tidak merata
c. Kulit benih pecah-pecah.
Metode Ekstraksi Benih
- Metode Basah
Ekstraksi basah dilakukan
terhadap jenis-jenis yang memiliki daging buah yang basah seperti
Gmelina arborea, Melia azedarach dan Azadirachta indica.
- Fermentasi
(Pitojo, 2005).
- Mekanis
(Kamil, J, 1982)
- Kimiawi
(Kuswanto.2003)
Pemisahan biji setelah fermentasi dapat dilaukan dengan menggunakan sodium karbonat 10% selama dua hari, namun cara tesebut jarang digunakan oleh perusahaan benih,
pemisahan biji dalam jumlah banyak dapat dilakukan secara cepat degan
menggunakan HCL 1 N sebanyak 7-8 ml/l larutan, dibiarkan selama 1-2 jam.
Namun jika tidak dilakukan secara tepat perlakuan dengan bahan kimia tersebut dapat menurunkan daya kecambah .
(Pitojo, 2005).
Memanfaatkan kapur tohor sebagai bahan untuk ekstraksi basah
menunjukkan bahwa pada konsentrasi kapur tohor 20 g/l dengan lama
perendaman 30 menit memberikan potensi tumbuh terbaik (96%) untuk benih
manggis. Manggis dan ketimun termasuk kedalam tipe buah berdagung dan
berair sehingga diharapkan kapur tohor juga dapat dipalikasikan dalam ekstraksi benih
ketimun. Adapun keuntungan dari penggunaan kapur tohor adalah prosesnya
berjalan cepat, harganya murah 2000/kg dapat mencegah terjadinya
pembusukan yang dapat mempengaruhi kualitas benih terutama viabilitasnya dan tidak menyebabkan perubahan warna.
(Murniati.1996)
- Metode Kering
(Kuswanto.1997)
2.4 Manfaat Ekstraksi Benih- Memisahkan benih dari buah
- Memisahkan benih dari kotoran lainnya
- Meningkatkan kemurnian benih.
(Sadjad.1975)
2.5 Tujuan PengeringanMengurangi kadar air benih sampai batas aman terutama yang berada di daerah bersuhu dan kelembaban tinggi dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti.
(Sutopo. 2002)
2.6 Metode PengeringanPengeringan benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Pengeringan dalam karung (bag driers)
akan dikeringkan berasal dari banyak varietas atau bila volume
benih yang diproduksi kecil. Karung yang digunakan terbuat dari
bahan yute, sehingga dapat dilalui udara untuk proses
pengeringan.
- Pengeringan dalam Kotak (box driers)
atau kawat.
- Bin driers
- Flat storage drying
(Wahyu dan Asep.1995)
- Pengeringan secara alami (natural drying)
a. Pengaruh suhu yang tinggi
b. Pengeringan tidak merata
c. Kulit benih pecah-pecah.
- Pengeringan buatan (artificial drying)
Pengeringan ini dengan mesin atau alat dapat dilakukan, apabila :
a. Mencapai maksud pengeringan sesuai yang diharapkan;
b. Tercapai pengeringan tanpa tergantung pada kondisi cuaca;
c. Kualitas benih terjaga.
a. Pengaruh suhu yang tinggi
b. Pengeringan tidak merata
c. Kulit benih pecah-pecah.
(Kamil. 1982)
2.7 Manfaat Pengeringan- Meningkatkan daya simpan benih.
- Mempertahankan viabilitas benih.
- Menghasilkan benih berkualitas
- Mempertahankan daya fisiologi benih.
- Menambah nilai ekonomis.
Ekstraksi benih
adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan benih dari bagian
tanaman yang lain seperti tangkai malai, daging buah dan kulit buah
.Beberapa faktor yang harus diperhatikan di dalam memilih metode
ekstraksi yang akan digunakan, yaitu :
Skala produksi
Banyaknya benih yang akan dipanen berkaitan dengan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ekstraksi, karena setelah benih selesai dipanen harus segera diekstraksi untuk menghindari terjadinya kerusakan benih.
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia, semakin sedikit tenaga kerja yang tersedia biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk tenaga kerja semakin mahal dan hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya produksi, harga jual benih dan keuntungan yang diperoleh oleh penangkar benih atau produsen benih.
Sarana dan prasarana
Pemilihan metode ekstraksi sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh penangkar benih ataupun produsen benih, karena tidak semuanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Modal
Kelengkapan sarana dan prasarana akan mempercepat proses ekstraksi, namun tersedianya sarana dan prasarana tersebut berkaitan dengan besarnya modal usaha. Sementara itu untuk menyediakan sarana dan prasarana membutuhkan biaya yang besar dan seperti diketahui bahwa industri benih termasuk dalam kelompok usaha agribisnis yang lambat dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan modal kerja.
Kerusakan
Benih seharusnya dipanen pada saat masak fisiologis tetapi pada kebanyakan penangkar benih memanen benih pada saat masak morfologis , karena masak morfologis lebih mudah ditangani dan untuk menentukan saat fisiologis dibutuhkan peralatan laboratorium serta keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh setiap penangkar benih. Jika benih di panen pada saat masak fisiologis maka kadar air benih masih tinggi sehingga benih mengalami kerusakan ,oleh karena itu proses ekstraksi harus dilakukan secara hati-hati.
Sifat benih
Metode ekstraksi sangat berkaitan dengan struktur benih, oleh karena itu pemilihan metode ekstraksi harus disesuaikan dengan struktur benih sehingga kerusaakan benih akibat proses ekstraksi dapat dicegah. Benih berstruktur rapuh harus mendapat perhatian yang serius dalam melakukan ekstraksi.
Sifat buah
Berdasarkan sifatnya, buah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang antara lain:
Dry seed ( buah batu ); buah batu mempunyai kadar air agak rendah pada saat benih mulai masak, karena benih mulai mengering pada tanaman induknya sebelum di panen. Beberapa tanaman yang termasuk dalam buah batu adalah kubis, selada, kacang-kacangan dan bawang.
Fleshy fruit ( buah berdaging ); pada buah berdaging, sebelum benih di ekstraksi buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Tanaman yang termasuk dalam buah berdaging adalah cabai, okra dan pare ( bitter gourd )
Wet fleshy fruit ( buah berdaging dan berair ); Buah tipe ini, selain berdaging juga berair seperti tomat dan semangka sehingga pada saat benih masaak fisiologis dan masak morfologis kandungan air benih masih tinggi dan benih diselaputi oleh lendir yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Sebelum benih dikeringkan lendir yang ada dihilangkan dengan cara kimiawi atau tanpa menggunakan zat kimia tetapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu kemudian benih dicuci dengan air sampai bersih dan bebas dari lendir. - See more at: http://syarattumbuh.blogspot.com/2013/05/pengertian-ekstraksi-benih.html#sthash.fZRwEDUy.dpuf
Skala produksi
Banyaknya benih yang akan dipanen berkaitan dengan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ekstraksi, karena setelah benih selesai dipanen harus segera diekstraksi untuk menghindari terjadinya kerusakan benih.
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia, semakin sedikit tenaga kerja yang tersedia biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk tenaga kerja semakin mahal dan hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya produksi, harga jual benih dan keuntungan yang diperoleh oleh penangkar benih atau produsen benih.
Sarana dan prasarana
Pemilihan metode ekstraksi sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh penangkar benih ataupun produsen benih, karena tidak semuanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Modal
Kelengkapan sarana dan prasarana akan mempercepat proses ekstraksi, namun tersedianya sarana dan prasarana tersebut berkaitan dengan besarnya modal usaha. Sementara itu untuk menyediakan sarana dan prasarana membutuhkan biaya yang besar dan seperti diketahui bahwa industri benih termasuk dalam kelompok usaha agribisnis yang lambat dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan modal kerja.
Kerusakan
Benih seharusnya dipanen pada saat masak fisiologis tetapi pada kebanyakan penangkar benih memanen benih pada saat masak morfologis , karena masak morfologis lebih mudah ditangani dan untuk menentukan saat fisiologis dibutuhkan peralatan laboratorium serta keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh setiap penangkar benih. Jika benih di panen pada saat masak fisiologis maka kadar air benih masih tinggi sehingga benih mengalami kerusakan ,oleh karena itu proses ekstraksi harus dilakukan secara hati-hati.
Sifat benih
Metode ekstraksi sangat berkaitan dengan struktur benih, oleh karena itu pemilihan metode ekstraksi harus disesuaikan dengan struktur benih sehingga kerusaakan benih akibat proses ekstraksi dapat dicegah. Benih berstruktur rapuh harus mendapat perhatian yang serius dalam melakukan ekstraksi.
Sifat buah
Berdasarkan sifatnya, buah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang antara lain:
Dry seed ( buah batu ); buah batu mempunyai kadar air agak rendah pada saat benih mulai masak, karena benih mulai mengering pada tanaman induknya sebelum di panen. Beberapa tanaman yang termasuk dalam buah batu adalah kubis, selada, kacang-kacangan dan bawang.
Fleshy fruit ( buah berdaging ); pada buah berdaging, sebelum benih di ekstraksi buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Tanaman yang termasuk dalam buah berdaging adalah cabai, okra dan pare ( bitter gourd )
Wet fleshy fruit ( buah berdaging dan berair ); Buah tipe ini, selain berdaging juga berair seperti tomat dan semangka sehingga pada saat benih masaak fisiologis dan masak morfologis kandungan air benih masih tinggi dan benih diselaputi oleh lendir yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Sebelum benih dikeringkan lendir yang ada dihilangkan dengan cara kimiawi atau tanpa menggunakan zat kimia tetapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu kemudian benih dicuci dengan air sampai bersih dan bebas dari lendir. - See more at: http://syarattumbuh.blogspot.com/2013/05/pengertian-ekstraksi-benih.html#sthash.fZRwEDUy.dpuf
Ekstraksi benih
adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan benih dari bagian
tanaman yang lain seperti tangkai malai, daging buah dan kulit buah
.Beberapa faktor yang harus diperhatikan di dalam memilih metode
ekstraksi yang akan digunakan, yaitu :
Skala produksi
Banyaknya benih yang akan dipanen berkaitan dengan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ekstraksi, karena setelah benih selesai dipanen harus segera diekstraksi untuk menghindari terjadinya kerusakan benih.
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia, semakin sedikit tenaga kerja yang tersedia biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk tenaga kerja semakin mahal dan hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya produksi, harga jual benih dan keuntungan yang diperoleh oleh penangkar benih atau produsen benih.
Sarana dan prasarana
Pemilihan metode ekstraksi sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh penangkar benih ataupun produsen benih, karena tidak semuanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Modal
Kelengkapan sarana dan prasarana akan mempercepat proses ekstraksi, namun tersedianya sarana dan prasarana tersebut berkaitan dengan besarnya modal usaha. Sementara itu untuk menyediakan sarana dan prasarana membutuhkan biaya yang besar dan seperti diketahui bahwa industri benih termasuk dalam kelompok usaha agribisnis yang lambat dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan modal kerja.
Kerusakan
Benih seharusnya dipanen pada saat masak fisiologis tetapi pada kebanyakan penangkar benih memanen benih pada saat masak morfologis , karena masak morfologis lebih mudah ditangani dan untuk menentukan saat fisiologis dibutuhkan peralatan laboratorium serta keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh setiap penangkar benih. Jika benih di panen pada saat masak fisiologis maka kadar air benih masih tinggi sehingga benih mengalami kerusakan ,oleh karena itu proses ekstraksi harus dilakukan secara hati-hati.
Sifat benih
Metode ekstraksi sangat berkaitan dengan struktur benih, oleh karena itu pemilihan metode ekstraksi harus disesuaikan dengan struktur benih sehingga kerusaakan benih akibat proses ekstraksi dapat dicegah. Benih berstruktur rapuh harus mendapat perhatian yang serius dalam melakukan ekstraksi.
Sifat buah
Berdasarkan sifatnya, buah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang antara lain:
Dry seed ( buah batu ); buah batu mempunyai kadar air agak rendah pada saat benih mulai masak, karena benih mulai mengering pada tanaman induknya sebelum di panen. Beberapa tanaman yang termasuk dalam buah batu adalah kubis, selada, kacang-kacangan dan bawang.
Fleshy fruit ( buah berdaging ); pada buah berdaging, sebelum benih di ekstraksi buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Tanaman yang termasuk dalam buah berdaging adalah cabai, okra dan pare ( bitter gourd )
Wet fleshy fruit ( buah berdaging dan berair ); Buah tipe ini, selain berdaging juga berair seperti tomat dan semangka sehingga pada saat benih masaak fisiologis dan masak morfologis kandungan air benih masih tinggi dan benih diselaputi oleh lendir yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Sebelum benih dikeringkan lendir yang ada dihilangkan dengan cara kimiawi atau tanpa menggunakan zat kimia tetapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu kemudian benih dicuci dengan air sampai bersih dan bebas dari lendir. - See more at: http://syarattumbuh.blogspot.com/2013/05/pengertian-ekstraksi-benih.html#sthash.fZRwEDUy.dpuf
Skala produksi
Banyaknya benih yang akan dipanen berkaitan dengan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ekstraksi, karena setelah benih selesai dipanen harus segera diekstraksi untuk menghindari terjadinya kerusakan benih.
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia, semakin sedikit tenaga kerja yang tersedia biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk tenaga kerja semakin mahal dan hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya produksi, harga jual benih dan keuntungan yang diperoleh oleh penangkar benih atau produsen benih.
Sarana dan prasarana
Pemilihan metode ekstraksi sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh penangkar benih ataupun produsen benih, karena tidak semuanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Modal
Kelengkapan sarana dan prasarana akan mempercepat proses ekstraksi, namun tersedianya sarana dan prasarana tersebut berkaitan dengan besarnya modal usaha. Sementara itu untuk menyediakan sarana dan prasarana membutuhkan biaya yang besar dan seperti diketahui bahwa industri benih termasuk dalam kelompok usaha agribisnis yang lambat dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan modal kerja.
Kerusakan
Benih seharusnya dipanen pada saat masak fisiologis tetapi pada kebanyakan penangkar benih memanen benih pada saat masak morfologis , karena masak morfologis lebih mudah ditangani dan untuk menentukan saat fisiologis dibutuhkan peralatan laboratorium serta keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh setiap penangkar benih. Jika benih di panen pada saat masak fisiologis maka kadar air benih masih tinggi sehingga benih mengalami kerusakan ,oleh karena itu proses ekstraksi harus dilakukan secara hati-hati.
Sifat benih
Metode ekstraksi sangat berkaitan dengan struktur benih, oleh karena itu pemilihan metode ekstraksi harus disesuaikan dengan struktur benih sehingga kerusaakan benih akibat proses ekstraksi dapat dicegah. Benih berstruktur rapuh harus mendapat perhatian yang serius dalam melakukan ekstraksi.
Sifat buah
Berdasarkan sifatnya, buah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang antara lain:
Dry seed ( buah batu ); buah batu mempunyai kadar air agak rendah pada saat benih mulai masak, karena benih mulai mengering pada tanaman induknya sebelum di panen. Beberapa tanaman yang termasuk dalam buah batu adalah kubis, selada, kacang-kacangan dan bawang.
Fleshy fruit ( buah berdaging ); pada buah berdaging, sebelum benih di ekstraksi buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Tanaman yang termasuk dalam buah berdaging adalah cabai, okra dan pare ( bitter gourd )
Wet fleshy fruit ( buah berdaging dan berair ); Buah tipe ini, selain berdaging juga berair seperti tomat dan semangka sehingga pada saat benih masaak fisiologis dan masak morfologis kandungan air benih masih tinggi dan benih diselaputi oleh lendir yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Sebelum benih dikeringkan lendir yang ada dihilangkan dengan cara kimiawi atau tanpa menggunakan zat kimia tetapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu kemudian benih dicuci dengan air sampai bersih dan bebas dari lendir. - See more at: http://syarattumbuh.blogspot.com/2013/05/pengertian-ekstraksi-benih.html#sthash.fZRwEDUy.dpuf
http://rajabenih.com/ekstraksi-benih
http://veganojustice.wordpress.com/2011/07/18/ekstraksi-pada-benih/
http://veganojustice.wordpress.com/2011/07/18/ekstraksi-pada-benih/
0 komentar:
Posting Komentar